Karya Inovatif Anak-anak Panti Asuhan KAUM Mentawai, Kelola Kotoran Sapi Jadi Pupuk

Berita Terkait

• SAR Kelas B Mentawai Gelar Siaga SAR Khusus Nataru0
• Hujan Deras, Jalan Nasional di Kawasan Desa Goiso Oinan Tertimbun Longsor0
• Korban Belum Ditemukan Hingga Pencarian Di Hari Ke Tujuh, Operasi SAR Resmi Ditutup0
• Bupati Mentawai Harapkan PDD AKN Lampung di Mentawai Bakal Miliki Program D30
• Hari Keenam Pencarian Nelayan Hilang Di Sigapokna Masih Nihil0
• Wisuda ke III PDD Akademi Komunitas Negeri Lampung, Kep Mentawai, Bupati : Saatnya Mentawai Bangkit0
• Pilgub Sumbar 2020 : Nasrul Abit – Indra Catri Raih Suara Terbanyak di Mentawai0
• VIDEO Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Vaksin Covid-19: Gratis untuk Masyarakat0
• Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai Beri Rekomendasi Tata Ruang Rencana Seaport – Air Strip2
• Buka Acara TOT Guru Inspiratif di Aula Jelita, Bupati Mentawai : Didik Anak Sesuai Kemampuannya0

Berita Populer

• Pengumuman Penerimaan CPNS Kab. Kep. Mentawai Tahun 2019
• Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
• PNS atau Pegawai Honorer, Boleh Daftar Panwascam Untuk Tahun 2020, Asal Penuhi Syarat Ini.
• Hari Rabu 13 November 2019 BKPSDM Mentawai Umumkan Formasi CPNS 2019.
• Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Lingkungan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada
• PENGUMUMAN HASIL SELEKSI AKHIR CPNS DI LINGKUNGAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI FORMASI TAHUN 2019
• Kepala BKPSDM : Lulusan CPNS Mentawai Jangan Harap Bisa Cepat Pindah Tugas
• Pengumuan Syarat Teknik dan Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar
• Inilah Nama Nama Wakil Rakyat Yang Bakal Duduk di DPRD Mentawai 2019-2024
• Pemkab.Mentawai Bakal Terima CPNS dan PPPK Tahun Ini

Keterangan Gambar : Anak-anak Panti Asuhan KAUM mengolah kotoran sapi menjadi pupuk

mentawaikab.go.id_TUAPEJAT  - Demi meningkatkan kualitas tanaman yang subur, diperlukan perawatan dan pemberian pupuk.

Kali ini, gebrakan inovatif muncul dari Jefri S. Kayai Kepala dan Pendidik Panti Asuhan KAUM di Sipora Utara yang mengolah kotoran sapi menjadi pupuk.

Pengelolaan kotoran sapi ini, kata Jefri, dicampur dengan daun jerami Padi. Kisarannya, Jerami 70% dan kotoran Sapi 30%. Selanjutnya, setelah dicampur diberi pengurai.

Sebelumnya, pengurai dicampur dengan gula merah dan baru disemprotkan ke campuran pupuk.

"Kebetulan kita memelihara Sapi dan baru-baru ini kita mulai mengelola kotoran Sapi dalam jumlah yang lumayan banyak. Kalau sebelumnya hanya sedikit-sedikit," ujar Jefri, Senin (21/12/2020).

Ia menyebutkan saat ini sudah ada sekira 5 ton bahan pupuk tersebut di SP2. Pada pembuatan Pupuk ini, ia ingin mengajak anak-anak didiknya agar bisa belajar mengolah pupuk dan cara bertanam yang baik.

"Pupuknya untuk kebun kita sendiri. Tapi kalau ada lebihnya nanti kita jual sekira Rp,50.000 per karung," imbuhnya.

Selain itu, Jefri menuturkan telah mencoba membuat pupuk dari sekam padi dengan media pot. Ia berharap ke depan juga bisa membuat pupuk urea dengan urine Sapi.

"Kita berharap pengolahan pupuk ini bisa diajarkan ke masyarakat. Selain itu, Peternak sapi bersinergi dengan Petani. Jadi beli pupuknya ga harus dari luar lagi," pungkasnya.(KS)

---